Senin, 01 Desember 2014

Saat berkunjung ke rumah temannya, Anita terkesima melihat putri bungsu temannya sudah bisa makan dan mencuci piring sendiri. Padahal, usianya baru dua tahun, lo.
Sementara anak laki-lakinya yang sudah masuk sekolah dasar, bangun pagi dan makan tanpa disuapi saja sulit. Kenapa anaknya tak bisa seperti putri bungsu Anita?
Menurut Ine Indriani Aditya, M.Psi., Child Psychologist & Coach dari Psycoach, pemberian tugas anak laki-laki dan perempuan biasanya memang berbeda. Misalnya untuk anak perempuan, tugas yang diberikan pada Si Kecil lebih feminin, mulai dari membantu ibu di dapur, belanja, membereskan tempat tidur, atau menyiram tanaman. Sedangkan anak laki-laki lebih sering diikutsertakan pada kegiatan mencuci mobil atau bertukang.
“Itulah kenapa anak perempuan terlihat lebih membantu orangtua. Ini karena pekerjaan di rumah sifatnya lebih keibuan, sementara bapak berkaitan dengan kegiatan di luar. Sedikit banyak, ini yang membuat anak perempuan kesannya lebih bertanggung jawab,” tambah Ine yang juga praktik di Klinik Tumbuh Kembang dan JEC Kedoya ini.
Tuntutan sosial, lanjutnya, membuat pekerjaan rumah didominasi oleh pihak perempuan. “Jarang ada ibu yang meminta anak laki-lakinya mencuci atau mengepel karena masyarakat umumnya menilai pekerjaan tersebut lebih pas dan enjoy jika dilakukan anak perempuan.”
Belajar Memiliki
Tanggung jawab pada anak dipengaruhi oleh usia dan perkembangan dirinya. Mengajarkan anak tanggung jawab , terang Ine, akan membuahkan beragam hal mulai dari kemandirian, kepercayaan diri, serta sikap lebih menghargai barang yang dimilikinya.
“Anak akan menyadari barang yang dimilikinya adalah pemberian dari orangtua yang harus dijaga,” paparnya.
Sebaiknya, Anda sudah mulai mengajarkan anak tanggung jawab sejak kecil. Tentunya ini perlu dimulai dari hal-hal kecil. Sebagai contoh, minta anak untuk membereskan mainan atau makan sendiri. “Tujuannya tak lain untuk menanamkan tanggung jawab dan menumbuhkan nilai percaya diri pada anak. Jadi anak merasa bisa melakukannya sendiri.”
Idealnya, ungkap Ine, sejak usia 2 tahun, anak sudah mampu melakukan sesuatu sendiri. “Atau dengan kata lain, saat anak sudah bisa mulai jalan. Ini artinya, kan, motorik kasar atau halusnya sudah berkembang.

Semoga Bermanfaat....
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!