
Apapun kesibukan kita, sebagai orangtua, penuhi hak anak-anak kita.
Luangkan waktu yang “berkualitas” agar mereka yakin bahwa orangtuanya menyanyangi dan memperhatikannya.
Bagi orang tua yang tidak bekerja, mereka punya banyak waktu di rumah, tetapi anak-anak tak merasakan kehadirannya.
Mereka banyak melakukan kegiatan bersama-sama, tetapi tanpa kebersamaan.
Mereka banyak melakukan kegiatan bersama-sama, tetapi tanpa kebersamaan.
Kenapa bisa begitu? Karena mereka sama-sama memelototi TV, di tempat yang sama, tetapi pikirannya sibuk sendiri-sendiri.
Mereka duduk saling berdekatan, tetapi tidak menjalin kedekatan, karena sibuk dengangadget masing masing, bahkan ketika sedang makan bersama pun kedekatan itu lenyap.
Sama seperti penumpang bus antar kota.
Duduk berdampingan dari Surabaya ke Jakarta, tetapi sampai di tempat tujuan tidak saling kenal.
Sebab, mereka hanya saling dekat secara fisik (physical closeness), bukan dekat secara emosi (attachment).
Mereka duduk saling berdekatan, tetapi tidak menjalin kedekatan, karena sibuk dengangadget masing masing, bahkan ketika sedang makan bersama pun kedekatan itu lenyap.
Sama seperti penumpang bus antar kota.
Duduk berdampingan dari Surabaya ke Jakarta, tetapi sampai di tempat tujuan tidak saling kenal.
Sebab, mereka hanya saling dekat secara fisik (physical closeness), bukan dekat secara emosi (attachment).
Anak-anak kita bahagia jika berdekatan dengan kita, bukan karena uang yang kita berikan, tetapi karena WAKTU yang kita LUANGKAN untuk bercanda dan berbincang bersama mereka.
Mereka rindu kepada kita tatkala saling berjauhan, bukan karena menanti sekeranjang oleh-oleh yang menggugah selera, tetapi karena mengharap pertemuan ,yang di dalamnya mengalirkan kerinduan, juga cerita serta nasihat yang bersahabat.
Ingat ………Bagi dunia kau adalah seseorang, namun bagi anak anakmu, kau adalah segalanya.
Semoga bermanfaat………
0 komentar:
Posting Komentar